(bagian 3) 12 PEMIMPIN DALAM KONTROVERSI: MENYOAL KEYAKINAN WAHABI TENTANG 12 PEMIMPIN YANG ADA DALAM HADITS-HADITS SAUDARA AHLU SUNNAH



الحق من ربك فلا تكن من الممترين
(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (QS. Ali Imran: 60)


Ada sebuah kenyataan yang menarik. Saya dapati dalam sebuah Injil (versi Derby) sebuah pasal dari kitab Genesis (Kejadian) sebagai berikut:

“Dan untuk Ismail telah Kudengar engkau; lihatlah, akan aku berkahi dia, dan menjadikannya subur, dan akan melipatgandakannya (membiakkannya); dua belas pangeran akan diturunkannya, dan akan kubuatnya umat yang besar.” (Genesis 17: 20)

Jadi dalam Injil dinubuwwahkan bakal ada 12 pemimpin yang agung dari jalur keturunan Ismail nantinya dan akan membuatnya umat yang besar.


Bandingkan dengan ini:

وإذ ابتلى إبراهيم ربه بكلمات فأتمهن قال إني جاعلك للناس إماما قال ومن ذريتي قال لا ينال عهدي الظالمين

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang dzalim"” (QS. Al-Baqarah: 124)

Menurut Al-Qur’an, nabi Ibrahim (as) pernah berdo'a agar dari keturunannya ada yang dijadikan Imam (pemimpin), kemudian Allah menyanggupinya dengan syarat bahwa hanya orang yang tidak dzalim-lah yang memiliki kesempatan untuk dijadikan Imam.

Dari ayat yang sama kita dapati syarat-syarat menjadi seorang Imam yaitu:

1. Harus ada penunjukkan dari Allah seperti dalam frase:  “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Kalau tidak berhasil membuktikan adanya penunjukkan terhadap dirinya seperti itu maka ia tidak mungkin menjadi seorang Imam yang dijanjikan.

2. Harus dari keturunan Nabi Ibrahim seperti dalam frase: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Jadi kalau ada yang mengaku-aku sebagai Imam untuk umat manusia ini sedangkan ia bukan keturunan Nabi Ibrahim, maka klaim-nya batal sama sekali dan ia tidak boleh dituruti oleh kaum Muslimin karena menuruti pemimpin yang tidak berhak atas kepemimpinannya berarti ia beserta dengan kejahatan.

3. Harus tidak pernah melakukan kedzaliman atau terjaga dari berbuat dosa (baik kecil apalagi besar) seperti dalam frase: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang dzalim"
Kesimpulan, menurut Al-Qur’an mereka yang 12 itu haruslah: Mendapatkan mandat yang sah; keturunan Ibrahim; dan tidak dzalim.

MARILAH KITA TEST DAFTAR ORANG TERSANGKA YANG PERNAH DIALAMATKAN KEPADA SAYA:

Saya sudah membeberkan silsilah keturunannya jadi sekarang yang lainnya yaitu penunjukkan dari Allah lewat Nabi dan/atau Imam sebelumnya dan tingkat kedzaliman yang pernah dilakukannya.

1. ABU BAKAR: tidak ada petunjuk satupun dia diangkat Nabi untuk menggantikannya kelak sepeninggalnya. Ditambah serangkaian dosa yang ia lakukan seperti kabur dari peperangan, bertengkar dengan bunda Fathimah, tidak memenuhi hak ahli waris dari Rasulullah, membakar hadits-hadits dengan alasan yang tak masuk akal yaitu takut bercampur dengan Al-Qur’an, membunuhi orang yang menahan zakat padahal Rasulullah tidak pernah melakukan yang seperti itu, merampas khilafah dari tangan Imam Ali dlsb. Jadi tidak mungkin ia seorang pemimpin yang dijanjikan.

2. UMAR BIN KHATTAB: juga tidak ada penunjukkan dari Nabi melainkan mendapatkan wasiat berupa surat yang didiktekan oleh Abu Bakar kepada Utsman bin Affan. Dosanya sama dengan Abu Bakar ditambah ia mengancam pembakaran rumah Imam Ali walaupun di sana ada Bunda Fathimah, Hasan dan Husein dan lain-lain. Ia juga bertanggung jawab atas serangkaian bid’ah yang diciptakannya seperti shalat tarawih dan memasukkan kata-katanya sendiri dalam Adzan Shubuh yaitu “Ashalatu minna naum” (Sholat lebih baik daripada tidur) yang apabila kita masukkan ke dalam Adzan itu maka dengan segera Adzan jadi jatuh nilai sastranya yang sangat tinggi.

3. UTSMAN BIN AFFAN. tidak ada penunjukkan. Kalau saja ia tidak menjadi khalifah maka namanya tidak akan dikenal orang karena sumbangsihnya terhadap Islam sangat minim dan tidak ketahuan walau oleh para pengagumnya sekalipun. Ia nepotis, korup, dan sangat menjunjung nilai tribalisme. Ia lebih suka menempatkan orang-orang dari sukunya (Bani Umayyah) untuk posisi penting dan menguntungkan secara finansial. Ia tewas dikeroyok oleh kaum Muslimin setelah terlebih dahulu pasokan air ke rumahnya dihentikan dan ia dikepung di rumahnya sendiri. Tokoh yang berada di balik pembunuhannya ialah Aisyah, Thalhah bin Ubaydillah, Zubayr bin Awwam dan lain-lain.

4. IMAM ALI BIN ABI THALIB: ada penunjukkan dari Nabi. Para sahabat tahu dan mengucapkan selamat pada hari Ghadir Khum hari dimana Imam Ali ditunjuk. Ia keturunan bani Hasyim yang bersambung pada Nabi Ibrahim. Cukuplah ucapan seorang George Jordac yang meneliti langkah hidup Imam Ali yang menelitinya dengan obyektif karena ia bukan Syi’ah bukan pula Sunni melainkan seorang penulis dan peneliti Kristen. George Jordac berkata:
“Tidak ada seorangpun yang bisa memuji Ali pada tingkat yang sebenarnya. Begitu banyak contoh kesalehan dan ketakwaannya kepada Allah yang dikutip orang sehingga seseorang bisa mulai mencintai dan memuliakannya begitu mendengar kisah hidupnya. Dia adalah Muslim sejati, kukuh dan tulus. Kata-kata dan perbuatannya mengandung stempel kemuliaan, kebijaksanaan, dan keteguhan hati. Dia orang besar yang memiliki pandangan independen tentang kehidupan dan problematikanya. Dia tidak pernah menipu, menyesatkan, atau mengkhianati siapapun. Dalam berbagai fase dan periode kehidupannya, dia menunjukkan kekuatan tubuh dan pikiran yang mengagumkan, berkat dari keyakinan yang teguh pada agama dan keyakinan abadinya pada kebenaran dan keadilan. Dia tidak pernah punya seorang pelayan dan tidak pernah membiarkan budak-budaknya bekerja keras. Seringkali ia memikul sendiri barang-barang rumah tangganya dan jika seseorang menawarkan diri untuk membantu meringankan beban dia akan menolak”

5. MU’AWIYYAH BIN ABI SOFYAN. Dosanya membunuh Imam Hasan dengan perantara isterinya Imam Hasan yang dijanjikan untuk dinikahkan dengan Yazid puteranya. Setelah terbunuhnya Imam Hasan, Mu’awiyyyah mengingkari janjinya (bukti bahwa ia seorang Munafik) dan ia tidak menikahkan puteranya dengan mantan isteri Imam Hasan. Ia juga mengingkari perjanjian damai dengan Imam Hasan dimana disana disebutkan kalau Imam Hasan meninggal maka jabatan khilafah adalah untuk Imam Husein. Mu’awiyyah meneruskan jabatan itu untuk anaknya, Yazid. Ia terlalu dzalim untuk diangkat oleh Allah sebagai khalifah.

6. YAZID BIN MU’AWIYYAH. Membunuh cucu tersayang dari Rasulullah yaitu Imam Husein. Ia sangat kejam, biadab, sadis, hingga kata-katapun susah untuk menggambarkan prilakunya yang sangat jauh dari Islam. Mustahil ia menjadi salah satu dari dua belas pemimpin yang dijanjikan Tuhan.

UNTUK YANG NOMOR 7 SAMPAI 12 TIDAK LAGI SAYA AKAN BAHAS KARENA KALANGAN AHLU SUNNAH PUN BERSELISIH PAHAM ATAS DAFTAR NAMA ITU. SELAIN ITU DAFTAR NAMA YANG DIAJUKAN KAWAN SAYA INI JUGA BUKAN MERUJUK PADA APAPUN SELAIN DARI KHAYALAN DAN ILLUSI YANG DIDAPATKAN DARI KREATIFITAS BERLEBIHAN.


MASIH BERLANJUT………………….

Comments

loading...

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)
Ya, Syahid! Ya, Madzhlum! Ya, Imam! Ya, Husein!

Rekanan Islam Itu Cinta