(serial Timun Laut episode 4) ISLAM YANG BENAR MENURUT TIMUN




(Serial Empat) ISLAM YANG BENAR MENURUT TIMUN


"Islam yang benar itu ialah Islam yang sesuai dengan misi kenabian," kata Timun pada suatu ketika. 

"Apa maksud dari ucapanmu itu, Mun?", tanya Thoha kebingungan. "Aku hanya menjawab pertanyaanmu sepuluh menit yang lalu. Jawaban dari pertanyaanmu tentang Islam mana yang benar mengingat banyak sekali sekte-sekte Islam yang ada di pasaran. Banyak sekali sekte atau aliran yang mengaku sebagai bagian dari Islam atau Islam itu sendiri. Saking banyaknya orang jadi bingung: Islam mana yang benar dan mana yang sesat".

"Jadi kamu bisa menentukan mana yang beserta kebenaran dan mana yang tidak?", tanya Thoha kebingungan karena ia sendiri memang masih mencari-cari bentuk Islam mana yang menurut dirinya mendekati kebenaran yang hakiki. 

"Insya Allah"

"Kalau begitu yang mana yang benar. Madzhab mana yang benar? Aliran mana yang benar?", desak Thoha.

"Yaaaa......itu tadi. Islam yang benar ialah yang sesuai dengan misi kenabian. Saya kira madzhab apapun ia, asal ia sesuai dengan misi kenabian maka ia adalah Islam yang benar. Misi kenabian itu dengan jelas bisa kita lihat dalam Qur'an surat Al-Anbiyaa, ayat ke-107: Wa maa arsalnaaka illa rahmatan lil 'alamiin.

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam" (QS. Al-Anbiyaa: 107). Disana dengan jelas dan gamblang dinyatakan bahwa Rasulullah itu diutus untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Karena kita mengaku telah mengikuti Nabi Muhammad, maka kita juga harus menyerap sifat Nabi kita itu. Kita harus menjadi rahmat bagi sekalian alam"

"Maksudmu?"

"Maksudku ialah kita harus memberikan manfaat bagi semesta alam. Rahmat itu bisa kita artikan secara bebas sebagai kasih sayang atau cinta Tuhan kepada kita semua. Kasih sayang dan cinta yang tidak menuntut balasan. Kasih sayang atau cinta yang tidak mengharapkan penggantian serupa dari orang yang kita kasihi dan cintai. Jadi Islam yang benar itu ialah Islam yang mengajarkan kepada kita untuk mencintai dan mengasihi semesta alam. Yang dimaksud semesta alam atau sekalian alam itu ialah apa-apa saja yang ada di luar diri kita. Itu bisa berbentuk manusia, hewan atau tumbuhan. Semua itu kita sebut sebagai sekalian alam atau semesta alam. Semua itu kita cintai dan kasihi tanpa mengharapkan balasan dari mereka"

"Islam yang benar ialah Islam yang menghargai perbedaan. Islam yang benar ialah Islam yang diperagakan oleh Muhammad al-Mustafa. Beliau berdiri ketika ada sekelompok orang mengusung jenazah. Para sahabat protes karena Rasulullah berdiri menghormati jenazah yang sedang diusung padahal jenazah yang diusung itu adalah jenazah seorang Yahudi. Rasulullah dengan santai menjawab keheranan para sahabat itu dengan kalimat: 'Bukankah ia juga manusia?'. Islam yang benar ialah Islam yang mengajarkan kepada kita untuk tersenyum ketika diludahi seorang nenek Yahudi dan kemudian menjenguk nenek Yahudi itu ketika ia sedang terbaring sakit dan tidak pernah dijenguk oleh orang lain," Timun berhenti sejenak mengatur nafasnya yang sedikit tersengal karena telah memberikan penjelasan yang panjang lebar.

"Terus," Thoha menagih penjelasan lebih lanjut. 

"Jadi Islam yang benar ialah Islam yang rahmatan lil alamiin. Islam yang benar ialah Islam yang memberikan manfaat maksimal bagi siapapun dan apapun walaupun itu berbeda bahkan bertentangan dengan dirinya sendiri. Islam yang benar akan menghargai perbedaan dan memperlakukan perbedaan itu dengan arif dan bijaksana. Orang yang memeluk Islam yang benar tidak akan menyerang orang lain yang berbeda dengan dirinya. Orang yang memeluk Islam yang benar akan memperlakukan orang yang seagama atau berlainan agama dengan perlakuan yang sama adilnya. Ingat misi Islam itu ialah menjadi rahmat bagi sekalian alam. Hanya orang Islam yang benarlah yang akan menerjemahkan misi itu kedalam bentuk yang paling nyata dalam hidupnya yaitu memberikan cinta kasih baik kepada orang yang sama dengan dirinya maupun kepada orang yang berbeda dengan dirinya"

"Jadi kita juga harus memberikan kasih sayang pada orang yang tidak seagama dengan kita?", Thoha menyela.

"Seorang Muslim yang memeluk agama Islam secara benar akan memberikan manfaat bagi orang Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Kaharingan dan lain-lain dan bahkan juga kepada orang yang tidak beragama sekalipun. Perkara dia beragama lain atau tidak beragama sama sekali itu urusan dirinya dengan Tuhan. Kita menghormati dan berbuat adil kepada mereka bukan berarti kita ikut agama mereka dan itu harus dicamkan baik-baik. Kita menghormati dan menghargai mereka, memberikan cinta kasih kepada mereka karena kita ingin menjalankan misi Islam yang benar yaitu rahmatan lil alamiin. Orang yang menganut Islam yang benar akan tetap menyebarkan cinta kasih kepada alam semesta kemanapun ia melangkahkan kakinya."

Comments

loading...

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)
Ya, Syahid! Ya, Madzhlum! Ya, Imam! Ya, Husein!

Rekanan Islam Itu Cinta