(bagian 13) 12 PEMIMPIN DALAM KONTROVERSI: MENYOAL KEYAKINAN WAHABI TENTANG 12 PEMIMPIN YANG ADA DALAM HADITS-HADITS SAUDARA AHLU SUNNAH

 

وإن يريدوا أن يخدعوك فإن حسبك الله هو الذي أيدك بنصره وبالمؤمنين

“Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu'min” (QS. Al-Anfal: 62)
---------------------------------------------------------------------------------------

Berikut tanggapan Al-Ustadz Alvaen El-Mahbub yang saya hormati dalam note-nya (beberapa kali beliau berpindah alamat untuk debat ini…………entah dengan alasan apa. Tapi biarlah hanya dia dan Allah yang tahu alasannya. Takutkah kalau beliau terlihat tidak menguasai panggung? Atau malukah karena beliau baru sekarang bisa menjawab khusus pertanyaan ini yang menggantung lebih dari 17 hari sejak diberikan kepada beliau). Sekali lagi kesalahan ketik dan kesalahan bahasa apalagi kesalahan berpikir ada pada beliau dan saya tidak mengubah sedikitpun dari apa yang beliau tulis di bawah ini.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

KEDUSTA'AN DAN PENYELEWANGAN APEP WAHYUDIN TERHADAP NASH AL-QUR'AN (part 1)

by Alvaen El-mahbub on Thursday, 02 December 2010 at 00:50
tulisan note ini adalah sebuah tanggapan terhadap tulisan apep wahyudin si pemeluk agama syiah : di alamat


walau masih banyak urusan yang perlu saya selesaikan namun saya sempatkan diri untuk menanggapi tulisan apep wahyudin yang penuh dengan syubhat dan kedusta'an.


pada ulasan kali ini pembaca akan tercengang-cengang atas sebuah sanggahan dan tulisan seorang apep wahyudin pemeluk agama syiah yang ia tulis di alamat link di atas. sebab saudara apep wahyudin mengetengahkan sebuah dalil al-qur'an yang jauh dari api di panggang,  mari kita simak dan cermati di mana letak penyelewangan seorang syi'i ini dalam pengambilan hujjah dan dalil.  benar kata ulama' bukan syiah nama-nya jika tidak menakwilkan ayat-ayat al-qur'an oleh hawa nafsu dan kehendak farji'-nya saja.


pada ulasan sebelum nya kita membahas tentang 12 pemimpin qurays, bahwa umat islam ini JAYA di tangan 12 pemimpin qurays. apa maksud  hadist Rasul atas kaliamt sebuah KEJAYA'AN atau KEMENANGAN itu ??.   oleh itu saya akan ulas disini, lalu kita kaitkan dengan sebuah dalil yang di lontarkan oleh si pmeluk agama apep wahyudin.


untuk bisa menyambung dan memahami secara mudah,  saya ketengahkan kmbali sebuah  hadist Nabi sebagai nubuwah  atas KEJAYA'AN umat islam di tangan 12 pemimpin qurays.
Rasulullah SAW bersabda :

عن جابر بن سمرة أنَّه قال: سمعتُ رسول الله صَلّى اللهُ عليهِ وسَلَّمَ يقول: لا يزال هذا الدين عزيزاً إلى اثني عشر خليفةً. فكبَّرَ الناس وضجُّوا، ثم قال كلمة خفية، قلت لأبي: يا أبه، ما قال؟ قال: كلُّهم من قريشأبو داود، سنن أبي داود، ج: 4، كتاب: المهدي، ح: 4280، ص: 106

dari "JABIR BIN SAMIRAH", beliau berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : agama ini senantiasa dalam keada'an mulya selama berlalu  12 pemimpin , orang-orang  bertakbir dan berteriak, kemudian Rasulullah bersabda dengan kalimat yang pelan, saya bertanya kepada ayahku, apa yang beliau sabdakan ?? ayahku menjawab. semuanya dari "QURAYS" [Sunan abi daud juz 4 kitab al-mahdi hadist nomer 4380 hal : 106]



hadist serupa dan senada  kita jumpai di dalam kitab  hadist sohih bukhori :

جاء في صحيح البخاري بسنده إلىعبد الملك بن عمير عن جابر بن سمرة أنَّه قال: سمعت النبي صَلّى اللهُ عليهِ وسَلَّمَ يقول:يكون اثنا عشر أميراً.فقال كلمة لم أسمعها، فقال أبي: إنَّه قال: كلُّهم من قريش البخاري، صحيح البخاري، ج: 8، كتاب الأحكام، ص: 127 

juga  dari "JABIR BIN SAMIRAH", beliau berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda Akan ada 12 Amir (pemimpin)" Berkata Jabir (perawi hadis): "Dan kemudian beliau bersabda dengan kalimat yang tidak aku dengar. Ayahku berkata: "Semuanya dari orang "QURAYS." [HR al-Bukhari juz 8-kitab al-ahkam hal 127]

hadist-hadist serupa banyak kita jumpai di dalam kitab-kitab hadist yang diakui kesohihan-nya, namun saya cukupkan dengan dua kutipan hadist di atas, insyallah itu sudah dapat mewakili dari puluhan hadist yang senada dan juga sama.


seorang yang berfikir cerdas sudah tentu dengan segera dapat menangkap dan memahami maksud dua hadist di atas, bahwa hadist itu berbicara tentang KEJAYA'AN ISLAM, KEMENANGAN ISLAM, dan KEKUKUHAN ISLAM di atas agama lain. namun datang sorang syi'i  apep wahyudin memahami hadist di atas dengan pemahaman yahudi dan penyelewengan yang sempurna.


mari kita ulas dan bahas.


apa yang di maksud dengan KEJAYA'AN, KEMENANGAN  dan KEKUKUHAN ISLAM  itu?? maka disini saya akan menampilkan sebuah asumsi yang di lontarkan oleh apep wahyudin. menurut apep wahyudin : KEJAYA'AN, KEMENANGAN dan KEKUKUHAN ISLAM itu  sebagai berikut :


a. istiqamah dalam ketaatan kepada Allah dan RasulNya
b. kecondongan kepada akhirat atas dunia
c. keridhoan Allah dan RasulNya kepada kita karena ketaatan kita
d. terhindar dari melakukan perbuatan dzalim
e. kejujuran dan keterjagaan dari perbuatan dosa


jadi KEMENANGAN  DAN KEJAYAA'AN  itu menurut apep wahyudin adalah tidak di ukur oleh seberapa banyak umat islam ini membawa kemenangan di atas agama-agama lain. tidak di ukur oleh seberapa banyak umat islam ini merangkul orang kafir untuk memeluk agama islam, tidak di ukur oleh seberapa banyak panji-panji islam ini berkibar dengan bendera tauhid di jantung kota negara-negara kafir dan membawa mereka memeluk agama islam. dan tidak di ukur oleh seberapa banyak negara-negara kafir jatuh kedalam pangkuan umat islam.


melainkan  KEMENANGAN DAN JAYA itu menurut apep wahyudin hanya cukup dengan, istiqamah dalam ketaatan kepada Allah dan RasulNya, kecondongan kepada akhirat atas dunia, keridhoan Allah dan RasulNya kepada kita karena ketaatan kita, terhindar dari melakukan perbuatan dzalim, kejujuran dan keterjagaan dari perbuatan dosa. -itu saja-.
sehingga jika ada seorang yang istiqomah dalam ketaatan kepada Allah dan RasulNya, condong kepada akhirat atas dunia, dan Allah dan Rasulnya ridho  kepada kita karena ketaatan kita, terhindar dari melakukan perbuatan dzalim, jujur dan terjaga dari perbuatan dosa.  maka itu sudah di anggap cukup dan telah berhasil membawa agama islam ini JAYA dan MENANG kendati negaranya di jajah dan di injak-injak oleh pasukan komunis kafir.
oleh itu saya simpulkan:  (meminjam teori pola pikir ala apep wahyudin) agama islam ini senantiasa dalam keada'an JAYA selama berlalu  12 pemimpin qurays. artinya adalah,  istiqomah dalam keta'an kepada Allah dan Rasulnya. condong kepada akhirat atas dunia, dan Allah dan Rasulnya ridho  kepada kita karena ketaatan kita, terhindar dari melakukan perbuatan dzalim, jujur dan terjaga dari perbuatan dosa.  maka  bila kita berfikir secara obyektif maka kita jumpai bahwa setiap orang yang istiqamah dalam keta'atan kepada Allah dan rasul-nya, condong kepada akhirat atas dunia dan -seterus-nya-  maka itu sudah di anggap sebagai orang yang  berhasil membuat islam ini JAYA dan MENANG, WALAU NEGARANYA DI JAJAH DAN DI INJAK-INJAK OLEH PASUKAN KOMUNIS KAFIR. (aneh BIN geli kan ??)


oleh karena itu maka angka 12 yang telah di sebutkan di dalam hadist  terpaksa harus kita  buang dan lemparkan ke dinding. sebab terlalu banyak orang yang istiqamah dalam keta'atan kepada Allah dan rasul-nya, bukan cuma terbatas  12 orang saja.  tapi ribuan, juta'an bahkan milyaran, , oleh itu angka 12 tidak berlaku, dan dengan sendirinya Nubuwah nabi itu palsu dan tidak terbukti. (dan hal ini jauh dari kebenaran)
saudara apep, semuga Allah membukan pintu hidayah kepada anda, sehingga akal bulus dan kejahilan anda segera di hilangkan.


ketahuilah..!  hadist dengan terang benderang berbicara tentang KEJAYA'AN, KEMENANGAN DAN KEKUKUHAN ISLAM di atas agama lain, bukan berbicara pasal istiqomah, condong kepada akhirat atas dunia, dan Allah dan Rasulnya ridho  kepada kita karena ketaatan kita, terhindar dari melakukan perbuatan dzalim, jujur dan terjaga dari perbuatan dosa , INI MASALAH LAIN DAN MEMPUNYAI BAB LAIN.


KEJAYA'AN islam itu berbicara tentang kemajuan agama ini, dari sedikit menjadi banyak. dari satu negara menjadi berpuluh-puluh negara, dari minoritas menjadi mayoritas. dari tertinggal menjadi maju. inilah yang di maksud oleh KEJAYA'AN. KEMENANGAN, DAN KEKUKUHAN.


adapun istiqomah dalam keta'an kepada Allah dan Rasulnya. condong kepada akhirat atas dunia, dan Allah dan Rasulnya ridho  kepada kita karena ketaatan kita, terhindar dari melakukan perbuatan dzalim, jujur dan terjaga dari perbuatan dosa, INI BUKAN  YAN DI MAKSUD KEJAYA;AN ISLAM . melainkan INI SEBUAH KEWAJIBAN  kepada  rindividu dari  setiap orang muslim.


buanglah kejahilan anda itu.  jangan tampakkan kedunguan anda di depan khalayak ramai.
ketahuilah bahwa sebuah kewajiban itu harus di lakukan oleh setiap individu muslim, bukan hanya sebatas 12 pemimpin melainkan seluruh umat islam dari lapisan  bawah sampai  ke lapisan atas, mempunyai kewajiban untuk istiqomah dalam keta'an kepada Allah dan Rasulnya. mempunyai kewajiban untuk condong kepada akhirat atas dunia, mempunyai kewajiban agar supaya Allah dan Rasulnya ridho  kepada kita karena ketaatan kita,  mempunyai kewajiban terhindar dari melakukan perbuatan dzalim,  mempunyai kewajiban untuk jujur dan terjaga dari perbuatan dosa. itu adalah wajib hukum-nya dan setiap orang islam dari seluruh lapisan harus mengamalkan itu semua sebagai bentuk  dari sebuah kewajiban  bagi umat beragama. 


dan selanjutnya saya mengajak pembaca untuk menoleh dalil yang di ajukan oleh apep wahyudin, dan mari kita telanjangi kedunguan dan kejahilan orang pemeluk agama syiah ini. disini saya akan kutip dalil yang di bawa oleh si apep wahyudin, kemudian saya paparkan di mana letak  kesalahan dan penyimpangan-nya.
dalil pertama :  ia berdalil di atas sebuah ayat al-qur'an di dalam surah an-nisa' ayat 13.




1. تلك حدود الله ومن يطع الله ورسوله يدخله جنات تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها وذلك الفوز العظيم

artinya : (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.


menurut apep wahyudin ayat ini adalah sebuah dalil atas KEJAYA'AN. KEMENANGAN, KEKUHAN ISLAM di tangan 12 pemimpin . baiklah saudara pembaca  mungkin  di antara kalian ada yang pernah belajar  ilmu tafsir al-qur'an tentu akan tertawa dan geli melihat tingkah laku seorang apep wahyudin ini, karena dia berdalil bukan pada tempatnya, ibaratkan orang minta dalil solat maka apep wahyudin memberikan dalil orang menikah.(sungguh sangat menggelikan)


mari saya  jelaskan secara perinci. ayat di atas menerangkan pasal hukum waris mewarisi. bukan menjelaskan pasal kemenangan islam di tangan 12 pemimpin .
Allah dan Rasul-nya telah menetapkan hak-hak dan hukum waris mewarisi di antar isteri, suami , anak, saudara, paman dan lain sebagainya. sehingga hukum-hukum tersebut adalah merupakan ketentuan Allah dan Rasul-nya, yang apabila kita ta'at atas hukum-hukum waris, mewarisi yang sudah di tentukan oleh Allah dan Rasulnya maka Allah akan memasukkan kedalam surga dan itulah kemenangan yang besar.


agar si apep wahyudin bisa membaca Al-qur'an, minimal buka al-qur'an lah walau hanya sekali maka saya sarankan kepada belaiu untuk buka dan baca ayat sebelum-nya : berbunyi :
  وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ أَزْوَاجُكُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُنَّ وَلَدٌ فَإِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِينَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكُمْ وَلَدٌ فَإِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوصُونَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ وَإِنْ كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلالَةً أَوِ امْرَأَةٌ وَلَهُ أَخٌ أَوْ أُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصَى بِهَا أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَارٍّ وَصِيَّةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَلِيمٌ   
12
تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ 13
" artinya : Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.


(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (annisa' 12-13).


JADI AYAT DI ATAS BUKAN MENJELASKAN PASAL KEJAYA'AN DAN KEKUKUHAN ISLAM, MELAINKAN MEMERINTAHKAN KEPADA KITA SEMUA AGAR SENANTIASA BERPEGANG KEPADA HUKUM-HUKUM WARIS YANG TELAH DI TENTUKAN OLEH ALLAH DAN RASUL-NYA DAN SURGA ADALAH IMBALAN-NYA, BILA KITA PATUH DAN TA'AT MAKA ITULAH KEMENAGAN BESAR BAGI KITA.


-bersambung-
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


KESIMPULAN DAN ULASAN SEKALIGUS:


Alhamdulillah ternyata Al-Ustadz Alvaen El-Mahbubi tidak bersembunyi terlalu lama. Ia sekarang 
menampakkan hidungnya lagi setelah sebelumnya tidak muncul entah kemana. Akan tetapi begitu beliau muncul dan memberikan sanggahan terhadap posting saya yang terdahulu, beliau sama sekali tidak memberikan sanggahan yang bermutu. Beliau seperti biasa hanya memberikan sanggahan berupa sumpah serapah dan ditambah hadits yang tidak berhubungan dengan yang seharusnya beliau ajukan.




1. Seharusnya beliau mengajukan dalil-dalil dari al-Qur’an dan Al-Hadits yang menunjukkan bahwa KEMENANGAN DAN KEJAYAAN yang dimaksud dalam hadits tentang 12 pemimpin yang dijanjikan Nabi itu ialah seperti apa yang diklaim oleh Al-Ustadz yaitu:


a. Kemenangan politik dan militer


b. Kemenangan berupa daerah taklukan dan jajahan


c. Harta jarahan dan pajak diri

BUKTIKANLAH LEWAT AL-QUR’AN DAN HADITS BAHWA YANG DIMAKSUD DENGAN KEMENANGAN/KEJAYAAN (dalam hadits tentang 12 pemimpin yang dijanjikan nabi) IALAH APA-APA YANG ANDA KLAIM, WAHAI USTADZ?


2. Anda, ya ustadz, telah menulis dengan berapi-api seperti ini:


“sebab terlalu banyak orang yang istiqamah dalam keta'atan kepada Allah dan rasul-nya, bukan cuma terbatas  12 orang saja.  tapi ribuan, juta'an bahkan milyaran, , oleh itu angka 12 tidak berlaku, dan dengan sendirinya Nubuwah nabi itu palsu dan tidak terbukti. (dan hal ini jauh dari kebenaran)”


Sanggahan saya ialah:


Saya tahu (seperti banyak orang tahu bahkan yang pandir pun tahu) bahwa banyak sekali orang yang “istiqamah dalam keta’atan kepada Allah dan Rasul-Nya” , akan tetapi orang juga tahu  bahwa yang memiliki sifat itu dan kemudian memiliki kemampuan untuk mentransfer sifat baik itu kepada umatnya tidaklah banyak di muka bumi ini. Tapi………………..


APAKAH ORANG SEPERTI MU’AWIYYAH DAN YAZID (yang anda masukkan kedalam daftar khurafat anda) ITU MEMILIKI SIFAT SEPERTI DI ATAS DAN KEMUDIAN MEREKA BISA MENTRANSFER SIFAT ITU KEPADA UMAT ISLAM AGAR MEREKA MEMILIKI SIFAT UTAMA SEPERTI ITU?


TIDAK YA USTADZ, pakailah nalarmu yang seringkali terhijab oleh dosa dan fanatisme sempit. Dua orang yang saya sebutkan namanya itu tidak pernah memiliki sifat itu dan tidak pernah bisa membuat umat memiliki sifat itu.


MENGAPA ANDA MEMILIH 2 MAKHLUK BURUK ITU MENJADI PEMIMPIN? AFALAA TA’QILUUN?



3. Ayat yang saya ajukan untuk mendefinisikan kata KEMENANGAN atau KEJAYAAN  dalam hadits tentang 12 pemimpin yang dijanjikan nabi itu (ayat An-Nisaa: 13) itu sudah tepat.


“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar”


Anda ya Ustadz malah memperkuat saya bukan menyanggahnya (ma’af ternyata memang anda kurang cerdas).


a. Betul sekali ayat itu berhubungan dengan ayat diatasnya yaitu tentang hukum waris  (anda menyangka saya tidak tahu, padahal saya tahu betul itu)


b. Ayat itu bisa bermakna umum yaitu KEMENANGAN ITU IALAH KETA’ATAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA dalam hal ini keta’atan kepada hukum yang telah digariskan oleh Allah dan RasulNya. Jadi apabila kita ta’at selalu maka kita akan mendapatkan KEMENANGAN.


c. Salah satu hukum yang harus dita’ati ialah hukum waris sebagai salah satu hukum yang harus dipatuhi oleh umat Islam.


d. Jadi tidak ada masalah dengan sanggahan ustadz. Malahan ustadz telah memperkuat pernyataan saya bukan memperlemahnya.



PEMIMPIN YANG BENAR-BENAR DIAMANATKAN OLEH RASULULLAH DAN TERMASUK KEDALAM RANGKAIAN 12 PEMIMPIN YANG DIJANJIKAN HARUSLAH TAAT HUKUM (salah satunya ialah hukum waris)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


SIMAKLAH RIWAYAT YANG TERJADI PADA SALAH SATU PEMIMPIN YANG DIAGUNG-AGUNGKAN OLEH AL-USTADZ YAITU ABU BAKAR:


Ketika bunda Fathimah datang menemui Abu Bakar untuk meminta tanah Fadak yang menjadi hak warisnya, Abu Bakar dengan angkuhnya berkata:


“Aku mendengar bahwa Rasulullah bersabda: ‘Kami para nabi tidak mewariskan, tidak pula kami mewarisi’”


Abu Bakar tidak memberikan tanah Fadak itu kepada bunda Fathimah dan ia memilih untuk memilikinya sendiri.


Bunda Fathimah berpidato di depan khalayak banyak sehingga kejadian ini disaksikan orang banyak. Beliau berkata (sambil mengutip beberapa ayat al-Qur’an sekaligus untuk menopang klaimnya):


“Wahai kaum Muslimin! Akankah warisanku dirampas? Wahai putra Abu Qahafah (Abu Bakar)! Dimanakah di dalam Kitabullah (apa dalilnya dalam Al-Qur’an bahwa) engkau mewarisi ayahku sedangkan aku tidak mewarisinya? Sungguh, engkau maju dengan sesuatu yang belum pernah dikenal (yaitu hadits tentang warisan dari para nabi yang hanya diriwayatkan oleh Abu Bakar saja—dalam kata lain Abu Bakar itu telah melakukan kebohongan publik). Apakah engkau sengaja meninggalkan Kitabullah dan melemparkannya ke balik punggungmu? Tidakkah engkau membacanya dimana difirmankan, Dan Sulaiman telah mewarisi Daud? (QS. An-Naml: 16)  Dan ketika kitab ini menuturkan kisah Zakaria dan mengatakan, Maka, anugerahilah aku dari sisi-Mu seorang putera, yang akan mewarisiku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub? (QS. Maryam: 5—6). Dan, ‘Orang-orang yang berhubungan itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya di dalam Kitabullah? (QS. Al-Anfal: 75).  Dan, ‘Allah menetapkan bagimu tentang (pembagian warisan) anak-anakmu, yaitu bagian seorang laki-laki sama dengan bagian dua orang perempuan? (QS. An-Nisaa: 11). Dan, ‘……jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat kepada orang tua dan karib kerabatnya secara makruf, (inilah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa? (QS. Al-Baqarah: 180)


“Kalian menyatakan bahwa aku tak berhak! Dan bahwa aku tidak mewarisi ayahku! Wahai! Apakah Allah menurunkan sepenggal ayat (Al-Qur’an) tentang kalian, dimana DIA mengecualikan ayahku? Atau, apakah kalian mengatakan, ‘Ini (Fathimah dan ayahnya) orang-orang dari dua agama, maka mereka tak saling mewarisi? Bukankah kami—aku dan ayahku—adalah orang-orang yang menaati satu agama? Atau, apakah kalian mempunyai pengetahuan lebih tentang kekhususan dan keumuman Al-Qur’an daripada ayahku dan sepupuku ……………”


Pidatonya terlalu panjang apabila dituliskan di sini. Kesimpulan yang bisa kita ambil ialah pemimpin yang dipuja-puji oleh Al-Ustadz Alvaen El-Mahbub itu ternyata hanyalah seorang tua yang tidak menepati dan tidak menta’ati hukum waris. Mana mungkin pempimpin yang tidak menta’ati hukum Allah akan diberikan kemenangan (versi Al-Qur’an bukan versi Alvaen)?




Pertanyaan saya pada anda, ya ustadz:


a. APA DASAR HUKUM ANDA MEMILIH ORANG YANG INGKAR KEPADA HUKUM ALLAH (hukum waris) SEBAGAI SALAH SEORANG PEMIMPIN DARI 12 PEMIMPIN YANG DIJANJIKAN NABI?


b. APAKAH ANDA MEMILIH ABU BAKAR JUSTERU KARENA IA TELAH BERHASIL MENDAPATKAN KEMENANGAN (versi Alvaen bukan versi Al-Qur’an) YAITU BERHASIL MERAMPAS HARTA BERUPA TANAH FADAK DARI PUTERI RASULULLAH?



AFALAA TA’QILUUN, YA USTADZ?

kayaknya masih bersambung tuh………………….

Comments

loading...

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)
Ya, Syahid! Ya, Madzhlum! Ya, Imam! Ya, Husein!

Rekanan Islam Itu Cinta