APAKAH MUHAMMAD PANTAS DAN LAYAK MEMILIH SENDIRI PENGGANTI DIRINYA SEBAGAI PEMIMPIN UMAT? ( Pertanyaan tentang hak khilafah 1)

Apakah Muhammad al-Mustafa Rasulullah pamungkas yang mulia—pendiri dan pemimpin kota Madinah—memilih sendiri seseorang untuk menggantikan dirinya?

Tak seorangpun yang berpendapat bahwa Muhammad Rasulullah tidak memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk memilih penggantinya kelak ketika beliau wafat. Tidak ada seorangpun penduduk Madinah yang lebih tepat, layak, pantas, berkualitas dan memiliki kapasitas dibandingkan Muhammad untuk memilih penggantinya untuk menggantikan kedudukannya dalam memimpin umat menuju maslahat. Jadi sangat tidak pada tempatnya kalau kita memiliki pandangan bahwa Rasulullah tidak bisa melakukan tugas itu.

Orang-orang Arab pada jaman dulu itu sangat sombong, jahil, dan tidak peduli dengan aturan hukum dan aturan sosial. Muhammad mengajarkan kepada mereka tata tertib dan aturan dari Allah dan mewajibkan mereka agar mematuhi aturan itu dan agar senantiasa terikat dengannya agar hidup mereka menjadi jauh lebih tertib. Muhammad membangun sebuah masyarakat atau lebih tepatnya negara yang kemudian disebut sebagai Madinah. Di dalam “negara” ini, kekuasaan yang dimiliki oleh Muhammad tidak terbatas. Muhammad-lah yang melakukan segalanya. Ia yang memilih orang-orang tertentu untuk posisi-posisi tertentu di pemerintahan. Muhammad juga yang mengatur rakyat sipil dan militer. Muhammad juga yang menyatakan perang atau  menandatangani perdamaian. Muhammad bisa kapan saja menunjuk seorang pejabat untuk memimpin sebuah posisi tertentu di waktu lainnya bisa juga menurunkan orang yang sudah dipilihnya itu dengan alasan tertentu. dengan tanpa harus menjelaskan alasan itu kepada orang yang dipecatnya itu karena semua yang dilakukannya senantiasa berdasarkan wahyu.

Setiap langkah Muhammad senantiasa lurus tak pernah berbelok arah. Setiap langkahnya pasti dan tetap pada jalur yang telah ditetapkan oleh Allah. Sehingga tidak heran kalau setiap prilaku dan tingkah lakunya itu mudah ditebak karena jalur dan langkah yang diambil Muhammad selalu pasti dan tidak pernah keluar jalur Islam. Setiap Muslim dan Muslimat tahu benar bahwa Muhammad hanya akan memilih orang yang memang benar-benar mampu untuk sebuah jabatan tertentu; dan setiap Muslimin pun tahun bahwa Muhammad akan melakukan itu tanpa berkonsultasi dulu atau tanpa membicarakannya dulu dengan mereka. Itu semata-mata karena apa yang dilakukan oleh Rasulullah selalu berdasarkan wahyu dan bukan berdasarkan suka atau tidak sukanya kepada seseorang seperti yang dilakukan oleh manusia. Muhammad juga tidak pernah menyuruh para sahabatnya untuk menunjuk salah seorang diantara mereka untuk menempati jabatan tertentu. Rasulullah benar-benar menjalankan praktek ONE MAN SHOW. Rasulullah sendiri sangat mampu dan sangat layak untuk memilih orang yang akan menggantikan kedudukannya kelak dalam memimpin umat dan untuk itu tidak ada orang lain yang lebih layak dari dirinya.

RASULULLAH TIDAK PERNAH MEMBERIKAN CONTOH UNTUK MEMILIH KHALIFAH PENGGANTI DIRINYA KELAK.

RASULULLAH TIDAK PERNAH MENSIMULASIKAN SEBUAH PEMILU UNTUK JABATAN KHALIFAH.

JABATAN ITU HANYA ALLAH DAN RASULNYA YANG BERHAK UNTUK MENENTUKANNYA.

RISALAH ISLAM ITU DITURUNKAN OLEH ALLAH KEPADA RASULULLAH DAN HARUS DIJAGA OLEH SESEORANG YANG DIPILIH OLEH ALLAH DAN RASULNYA.

Comments

loading...

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)
Ya, Syahid! Ya, Madzhlum! Ya, Imam! Ya, Husein!

Rekanan Islam Itu Cinta