PERBEDAAN MENDASAR ANTARA SYI’AH DAN SUNNI BUKAN PENGHALANG PERSAUDARAAN


PLEASE, CLICK THE PICTURE BELOW!
Perbedaan antara Syi'ah dan Sunni bukan halangan untuk persaudaraan
Dengan Nama Allah, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan kaum Muslimin (dari madzhab apapun mereka berasal) bahwa “agama Allah” itu ialah Islam. Mereka semua sepakat bahwa agama yang diridhoi oleh Allah itu hanyalah Islam. Mereka juga sepakat bahwa satu-satunya jalan untuk mengenal Islam ialah melalui Kitabullah dan As-Sunnah Nabi suci Muhammad SAW. Kitabullah yang dikenali oleh mereka hanyalah Al-Qur’an dan semua sepakat bahwa tidak ada pengurangan dan penambahan di dalamnya.
Kalaupun ada perbedaan antara madzhab yang ada itu lebih karena disebabkan oleh perbedaan dalam penafsiran dari beberapa ayat suci Al-Qur’an; atau perbedaan dalam menentukan mana hadits yang shahih (benar) dan mana yang maudhu (palsu) atau dalam penafsiran dari tiap hadits yang disepakati sebagai hadits yang shahih.
Perbedaan dalam pendekatan terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi yang suci ini menyebabkan perbedaan di dalam prinsip dasar dan beberapa aspek hukum syari’ah di berbagai madzhab. Saya kira tidak pada tempatnya apabila kita menyebutkan semua perbedaan yang ada di dalam semua madzhab di dalam buku yang sederhana ini. Cukuplah kiranya apabila di sini saya sajikan beberapa saja perbedaan penting dari madzhab-madzhab itu agar para pembaca bisa mendapatkan gagasan yang lengkap dan utuh—terutama perbedaan yang menyangkut dua kelompok madzhab besar Islam yaitu Sunni dan Syi’ah.
Seluruh kaum Muslimin pastinya setuju dalam berbagai prinsip dasar seperti bahwa Allah itu Tuhan yang satu; Muhammad itu adalah Nabi terakhir dan tidak ada lagi Nabi setelahnya; dan pada suatu hari Allah akan membangkitkan seluruh umat manusia dimana pada hari itu setiap manusia akan ditanya tentang keyakinannya dan setiap perbuatannya di dunia ini.
Setiap madzhab setuju bahwa kalau ada orang yang tidak beriman kepada salah satu dari tiga prinsip dasar di atas, maka ia bisa dikatakan bukanlah seorang Muslim. Setiap Muslim juga sepakat bahwa barangsiapa yang menolak melakukan bentuk peribadatan Islam seperti Shalat, Shaum, Haji, Zakat serta melakukan salah satu perbuatan dosa seperti meminum minuman keras; melakukan perjinahan; mencuri dan merampok; berjudi; berdusta dan membunuh; dan menganggap bahwa semua itu bukanlah perbuatan dosa, maka ia bisa dianggap sebagai orang kafir atau bukan seorang Muslim. Walaupun yang bersangkutan itu mungkin masih percaya adanya Allah dan adanya Rasul utusan Allah karena prilaku di atas sama saja dengan prilaku penolakkan terhadap adanya kenabian dan syari’ahnya.
Sampai titik ini tidak ada perbedaan yang mendasar diantara semua madzhab. Setiap kaum Muslimin memiliki gagasan dan pendapat yang sama ketika menyinggung masalah-masalah yang sangat mendasar. Lain halnya apabila kita berbicara lebih jauh. Perbedaan antar madzhab makin kelihatan jelas dan disinilah permulaan dari pembicaraan kita. Di sinilah letak perbedaan antara berbagai madzhab dalam Islam dimulai.





Comments

loading...

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)
Ya, Syahid! Ya, Madzhlum! Ya, Imam! Ya, Husein!

Rekanan Islam Itu Cinta