(FREE E-BOOK) Kaum Wahabi itu bilang: “Yazid itu Amirul Mukminin”


CLICK THE BOOK COVER BELOW TO DOWNLOAD!


“Kita ini para budaknya Yazid dan seluruhnya terserah dia apakah kita ini akan diberikan kebebasan atau akan dijual di pasar budak belian”

Masyarakat kota Madinah dipaksa untuk mengulangi kata-kata di atas sebagai tanda bahwa mereka sudah menerima kepemimpinan Yazid Ibn Mu’awiyah yang memerintah mereka mulai dari tahun 680M hingga tahun 683M. Mereka yang keberatan atau bahkan melawan, kepalanya akan dipisahkan dari badan.

Bala tentara Yazid memasuki kota Madinah dan Mekah—dua kota suci umat Islam. Secara terbuka kepada khalayak ramai, Yazid mengumumkan dirinya menolak Islam dan tidak percaya kepada Nabi Islam. Ia malah mengolok-olok keyakinan umat Islam akan adanya hari pembalasan. Yazid juga mempermainkan shalat; ia meminum-minuman keras secara terang-terangan; ia berjudi dan melakukan itu semua sebagai kegiatan di waktu senggang. Ia melakukan tindak asusila dengan melecehkan secara seksual ibu-ibu tirinya dan bibi-bibinya sendiri. Apakah orang seperti ini layak disebut sebagai Amirul-Mukminin atau pemimpin dari orang-orang beriman?

Buku yang ada di tangan anda ini adalah karya terjemahan dari buku aslinya yang berjudul Yazid Hakuwa Amirul Muminin yang ditulis dalam Bahasa Kiswahili oleh Sheikh Abdilllahi Nassir. Dalam buku ini Sheikh Abdillahi Nassir mengkoreksi klaim sepihak kaum Wahabi yang menyebutkan bahwa Yazid itu ialah seorang Amirul Mukminin dengan bukti-bukti yang kuat dari hadits-hadits yang kuat yang ditulis oleh para ulama yang terkenal kejujurannya.

************
Ketika Walid bin Utbah bin Abi Sufyan—gubernur kota Madinah—memberitahu Imam Husein (as) bahwa Yazid meminta dirinya untuk memberikan bai’atnya, Imam Husein (as) dengan penuh kesantunan menolak memberikan bai’at. Yazid juga meminta Imam Husein (as) untuk memberikan bai’at secara rahasia saja, akan tetapi Imam Husein (as) sekali lagi menolak dengan halus sambil mengatakan bahwa bai’at yang diberikan secara rahasia itu sama sekali tidak ada artinya.

Akan tetapi Marwan bin Hakam—yang juga hadir di dalam pertemuan itu—meminta Walid agar bertindak lebih keras lagi. Ia meminta agar Walid memaksa Imam Husein (as) untuk memberikan bai’atnya kepada Yazid; dan kalau tidak mau berbai’at ia harus dibunuh dan kepalanya dibawa ke Damaskus.

Pada saat itu, Imam bersabda:

“……Kami ini adalah keluarga Rasulullah; sumber kenabian; tempat turunnya para malaikat. Lewat kamilah Allah memulai (menurunkan berkahNya) dan dengan kami Allah menyempurnakannya. Sementara Yazid itu adalah orang yang suka melakukan dosa; ia pemabuk; pembunuh orang-orang yang tak berdosa. Ia adalah orang yang terang-terangan dalam melakukan semua perbuatan dosa. Seorang seperti aku tidak akan pernah berbai’at kepada orang seperti dia …….”







Comments

loading...

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)
Ya, Syahid! Ya, Madzhlum! Ya, Imam! Ya, Husein!

Rekanan Islam Itu Cinta