PERNYATAAN IBNU ARABI (SEORANG ULAMA SUNNI) TENTANG IMAM MAHDI, YANG KEMUDIAN DIUBAH ORANG DI KEMUDIAN HARI



Sebagian ulama Ahlu Sunnah begitu sering menyelewengkan isi dari kitab-kitab mereka sendiri. Ketika mereka mengetahui bahwa ada sesuatu yang bisa membuat mereka malu, maka kemudian mereka akan menghapus itu dalam kitab-kitab mereka, dan kemudian mereka berpura-pura seolah-olah tidak ada perubahan sama sekali; seolah-olah segala sesuatunya memang begitu adanya. Anda bisa menemukan banyak sekali contoh-contoh seperti itu di alamat http://www.al-islam.org/tahrif/. Sebuah website kaum Sufi juga menuliskan tentang hal itu dalam "Salafi" forgeries/manipulations dan juga dalam "Salafi" Tampering of Tafsir Ruh al-Ma`ani yang berisi LEBIH BANYAK lagi contoh-contoh! Di dalam tulisan ini saya hanya akan menunjukkan satu saja tentang PERNYATAAN YANG MENGEJUTKAN dari saudara kita kaum Ahlu Sunnah!



Seorang ulama sufi yang bernama Shaykh Abd al-Wahab al-Shi’rani dalam kitabnya yang berjudul al-Yawaqit wa al-Jawahir fi Bayan ‘Aqaid al-Akbar, vol. 2, halaman 143 (edisi tahun 1959), menuliskan tentang Imam Mahdi (as) sebagai berikut:

وهو من أولاد الإمام الحسن العسكري ومولده ـ عليه السَّلام ـ ليلة النصف من شعبان سنة 255هـ و هو باق إلى أن يجتمع به عيسى ابن مريم ـ عليه السَّلام ـ فيكون عمره إلى وقتنا هذا وهو سنة 958 هـ، 706 سنين

“Ia adalah salah satu dari anak-anak Imam al-Hasan al-Askari (as) dan ia lahir pada malam Nisfu Sya’ban pada tahun 255H. Ia akan tetap hidup hinga (turunnya) Isa ibn Maryam (as) bergabung dengannya. Dan usianya pada saat ini (yaitu tahun 958H) sekitar 706 tahun.”

Kemudian al-Shi’rani mengemukakan:

عبارة الشيخ محيي الدين في الباب السادس والستين وثلاثمائة من الفتوحات هكذا:

واعلموا أنّه لابد من خروج المهدي لكن لا يخرج حتّى تمتلئ الأرض جوراً وظلماً فيملؤها قسطاً وعدلاً، ولو لم يكن من الدنيا إلاّ يوم واحد طوّل اللّه تعالى ذلك اليوم حتّى يلي ذلك الخليفة، وهو من عترة رسول اللّه ـ صلَّى الله عليه وآله وسلَّم ـ من ولد فاطمة رضي اللّه عنها، جدُّه الحسين بن علي بن أبي طالب ووالده حسن العسكري بن الإمام علي النقي (بالنون) ابن محمد التقي (بالتاء) بن الإمام علي الرضا بن الإمام موسى الكاظم بن الإمام جعفر الصادق بن الإمام محمد الباقر بن الإمام زين العابدين علي بن الإمام الحسين بن الإمام علي بن أبي طالب رضي اللّه عنه يواطئ اسمُه اسمَ رسول اللّه ـ صلَّى الله عليه وآله وسلَّم ـ يبايعه المسلمون بين الركن والمقام يُشبه رسول اللّه ـ صلَّى الله عليه وآله وسلَّم ـ في أخلاقه واللّه تعالى يقول: (وَإِنّكَ لعَلى خُلُق عَظيم) .

“Kata-kata dari Shaykh Muhyi al-Din (ibn Arabi) dalam Bab 366 di dalam kitab al-Futuhat (al-Makiyyah) adalah sebagai berikut:

“Ketahuilah bahwa TIDAK ada lagi keraguan akan datangnya al-Mahdi. Akan tetapi ia tidak akan muncul kecuali kalau dunia ini sudah dipenuhi oleh ketidak-adilan dan kedzaliman dan ia akan memenuhi dunia ini dengan keadilan dan kesetaraan. Bahkan apabila hanya ada satu hari lagi yang tersisa di dunia ini, maka Allah tetap akan memanjangkan hari itu hingga bisa cukup untuk Khilafahnya. Ia itu berasal dari keturunan (Itrah) Nabi (SAW); ia berasal dari keturunan Fathimah (as). Kakek moyangnya ialah AL-HUSAYN ibn Ali ibn Abi Thalib dan ayahnya ialah Hasan al-Askari, putera dari Imam Ali al-Naqi, putera dari Muhammad al-Taqi, putera dari Imam Ali al-Rida, putera dari Imam Musa al-Kazim, putera dari Imam Ja’far as-Sadiq, putera dari Imam Muhammad al-Baqir, putera dari Imam Zayn al-Abidin, Ali putera dari Imam al-Husayn, putera dari Imam Ali ibn Abi Talib, semoga Allah meridhoinya. Namanya sama dengan nama Rasulullah (artinya, nama al-Mahdi yang sebenarnya ialah Muhammad). Kaum Muslimin akan memberinya Bai’at diantara Rukn dan Maqam. Ia mirip sekali dengan Rasulullah (SAW) dalam hal akhlak padahal Allah seringkali berkata {Dan engkau (wahai Muhammad) benar-benar memiliki akhlak yang agung}.”

Itulah yang kita lihat di dalam kitab al-Futuhat al-Makkiyyah yang ditulis oleh Shaykh Muhyi al-Din ibn Arabi (atau dikenal dengan IBNU ARABI saja) pada jaman Shaykh al-Shi’rani. Akan tetapi kalau kita konfirmasi cetakan moderen-nya dari kitab yang sama yaitu kitab al-Futuhat al-Makkiyyah, vol. 3, halaman 327 (Dar Sadr, Beirut), maka inilah yang anda bisa temukan:

اعلم أيّدنا اللّه إنّ للّه خليفة يخرج وقد امتلأت الأرض جوراً و ظلماً فيملؤها قسطاً وعدلاً، لو لم يبق من الدنيا إلاّ يوم واحد طوَّل اللّه ذلك اليوم حتّى يلي هذا الخليفة من عترة رسول اللّه ـ صلَّى الله عليه وآله وسلَّم ـ من ولد فاطمة يواطئ اسمه اسم رسول اللّه ـ صلَّى الله عليه وآله وسلَّم ـ جدّه الحسن بن علي بن أبي طالب، يبايع بين الركن والمقام، يُشبه رسول اللّه ـ صلَّى الله عليه وآله وسلَّم ـ في خلقه(بفتح الخاء) و ينزل عنه في الخلق (بضم الخاء) لأنّه لايكون أحد مثل رسول اللّه ـ صلَّى الله عليه وآله وسلَّم ـ في أخلاقه واللّه يقول فيه:(وَإِنَّكَ لَعلى خُلُق عَظِيم)

“Ketahuilah, semoga Allah melindungi kita bahwa Allah akan mengutus seorang Khalifah yang akan muncul setelah bumi ini dipenuhi oleh ketidak-adilan dan kezaliman dan ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan persamaan. Bahkan apabila hanya tersisa satu hari lagi bagi bumi, makan Allah akan memanjangkan hari itu hingga bisa digunakan untuk Khalifah yang berasal dari keturunan (itrah) Rasulullah (SAW) dari keturunan Fathimah. Namanya itu sama dengan nama Rasulullah (SAW). Kakek moyangnya ialah AL-HASAN ibn Ali ibn Abi Talib. Bai’at akan diberikan kepadanya diantara Rukn dan Maqam. Ia itu mirip sekali dengan Rasulullah (SAW) dalam hal rupanya, dan mengikuti Rasulullah akhlaknya karena tidak ada satu orangpun yang mirip dengan Rasulullah dalam hal akhlaknya padahal Allah senantiasa berkata {Dan engkau (wahai Muhammad) benar-benar memiliki akhlak yang agung}.”

Anda bisa lihat sendiri ……. Pengubahan atau korupsi yang mereka sudah lakukan terhadap kitab dari IBNU ARABI itu. Ini selain memang mengubah arti secara keseluruhan, juga menyebabkan distorsi besar-besaran. Ini adalah penyelewengan yang tidak bisa dima’afkan!!!

Allah sudah membuat mereka putus asa dan frustasi karena TULISAN ASLI DARI IBNU ARABI itu masih terpelihara hingga kini. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan kebenaran, akan tetapi Allah tak memberikan peluang sedikitpun bagi mereka untuk menyesatkan orang-orang.

Begitulah cara saudara kita dari kalangan Ahlu Sunnah (Sunni) mengubah dan mengutak-atik kitab mereka sendiri untuk menyembunyikan kebenaran yang sebenar-benarnya.

Insya Allah, kita akan bongkar lagi beberapa usaha keji yang sama seperti ini hingga nyata benang merah dan benang putihnya.

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.”

(QS. At-Taubah: 32)

Comments

loading...

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)
Ya, Syahid! Ya, Madzhlum! Ya, Imam! Ya, Husein!

Rekanan Islam Itu Cinta