(1) AJARAN RASULULLAH, AGAMA CINTA


KETIKA SEORANG YAHUDI MASUK ISLAM SETELAH SEMBUH DARI KEBUTAAN
Ini cerita yang masyhur di kalangan para ustadz yang sering ceramah di muka umum. Mereka menggunakan cerita itu untuk menunjukkan betapa lembutnya Rasulullah SAW. Tapi saya akan menyoroti cerita ini dari sisi lain, sudut yang lain yang seringkali luput dari perhatian para ustadz itu.
Beggar
Syahdan menurut cerita, di ujung sebuah gang di pinggir jalan di kota Madinah, duduklah seorang pengemis Yahudi yang suka mengiba-iba mencari perhatian agar orang yang lewat memberinya makan atau uang untuk membeli makanan. Rasulullah yang sangat lembut dan super baik hati seringkali lewat dan mampir untuk menemani pengemis Yahudi yang kebetulan buta itu. Rasulullah setiap kali membawakan makanan dan menyuapi si pengemis Yahudi itu dengan segenap kesabaran. Setiap kali kunjungan itu, Rasulullah harus bersabar dari kejahilan si pengemis Yahudi itu yang seringkali berkata kasar dan berbicara kotor tentang Rasulullah. Ia membenci Rasulullah setengah mati padahal orang selama ini menyuapi dirinya dengan penuh kelembutan itu ialah orang yang selama ini ia benci. Rasulullah tetap pada kebiasaannya. Ia tetap menyuapi si pengemis buta itu dengan penuh kesabaran dan kelembutan.
Singkat cerita, Rasulullah sudah wafat. Khalifah penggantinya mencoba untuk menggantikan peran yang selama ini dijalani Rasulullah walaupun tidak pernah berhasil. Ia pun ingin mencoba menyuapi si pengemis buta itu. Ketika ia menyuapi, si pengemis buta itu bertanya, “Kemanakah gerangan orang yang selama ini menyuapiku dengan penuh kelembutan?”
Khalifah itu menjawab sambil berdusta, “Akulah yang selama ini menyuapimu, wahai pengemis buta”
Pengemis itu berkata lagi, “Tidak. Mustahil. Bukan engkau yang selama ini menyuapiku”
Khalifah membalas, “Bagaimana engkau tahu? Engkau ini orang buta”
Pengemis buta menjawab, “Yang selama ini menyapiku orangnya sabar sekali dan tak pernah mengeluh. Ia juga lembut dan santun lagipula penyayang. Beda benar engkau dengan dirinya. Siapakah dia gerangan yang selama ini menyuapiku dengan penuh kelembutan?”
Khalifah itu menjawab, “Dia adalah Rasulullah. Dialah yang selama ini menyuapi dirimu dengan penuh kesabaran dan kelembutan”
Di akhir cerita itu dikisahkan bahwa si Yahudi buta itu menangis tersedu-sedu dan kedua belah tangannya menengadah berdo’a sambil memohon ampunan dari yang maha kuasa. Yahudi yang buta itu akhirnya masuk Islam setelah sebelumnya bertobat dan mendapatkan kembali penglihatannya yang selama ini menghambat dia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

IBRAH
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari cerita di atas:
1. Kesabaran dan kesopanan serta kelembutan dan keramah tamahan adalah ajaran mulia yang ada di dalam Islam. Betapa banyak dari kita yang sudah mengabaikan ajaran mulia ini. Ketika orang berbuat kasar pada kita, kita cenderung untuk berbuat sama untuk membalas perbuatan orang itu pada kita. Kita tidak pernah berpikir bahwa ada pilihan lain yang tidak pernah kita pilih. Apa itu? Ketika orang menyebarkan permusuhan dan kedengkian disertai perbuatan kasar dan kejam; sebaliknya kita sebarkan kasih sayang dan perdamaian disertai ucapan sopan penuh kelembutan. Ajaran Islam itu penuh cinta dan kasih. Sebarkanlah cinta itu bersama Islam sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah dulu.
2. Untuk berbuat baik kita tidak perlu menanyakan asal usul dan keyakinan seseorang. Rasulullah tidak alergi terhadap perbedaan keyakinan. Yahudi yang sombong dan kasar itu tetap beliau hargai dan hormati; malah Rasulullah memberikan pengkhidmatan tingkat tinggi. Kepada orang yang membenci kita; kita tetap bisa menyebarkan cinta. Islam itu rahmatan lil alamin. Rahmat itu cinta. Rahmat tak mungkin tersampaikan tanpa cinta. Islam itu cinta. Dengan kecintaan itulah hati yang keras membatu dari seorang Yahudi bisa luluh dan diganti dengan kecintaan yang membara pada al-Mustafa yang mulia.

Comments

loading...

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)
Ya, Syahid! Ya, Madzhlum! Ya, Imam! Ya, Husein!

Rekanan Islam Itu Cinta